Dear You,
Di antara jemari kita
yang bertautan,
aku meletakkan kepercayaan, rasa hormat, kasih sayang, dan
permohonan akan kesabaran.
Kurasa itulah cinta.
Percayalah bahwa aku akan selalu berusaha membuatmu bahagia;
Lebih sering tertawa, dan berlapang dada pada satu-dua duka.
Mungkin akan ada kelebatan mendung yang lewat,
Kurasa kita bisa melewatinya, berbagi humor kering sebelum
matahari muncul kembali.
Mungkin akan ada nada yang lepas meninggi, kata-kata yang
tak kausukai.
Kurasa aku membutuhkan banyak maaf dan kesabaran, kita akan
terus belajar.
Dari fajar ke petang, senin ke minggu, hari ke tahun...
Entah berapa banyak yang akan kita lewati, aku tak akan
menghitungnya.
Aku akan menghabiskannya dengan mengenalmu,
lewat sepotong pagi, sejumput hujan, bahkan dalam heningnya
malam.
Aku akan bertahan meski sekali dua kali mungkin orang
mengatakan aku pasti bosan.
Tidak, aku akan bertahan. Aku akan ada saat kau tertawa,
kesal, marah, luka dan berduka.
Aku hanya meminta, agar Tuhan mengijinkannya.
Aku meminta ruang, waktu, dan kesabaranmu.. menjalani ini
bersamaku. Tanpa batas waktu.
Will you?