((Asli, ini bukan catatan ilmiah. Just my experience))
Cuaca akhir-akhir ini susah ditebak. Sedang asik-asiknya main bola, eh, hujan.... baru setengah jalan pulang, sudah panas lagi. Syukurnya tubuh ini anti karat. Tapi tetap saja, cuaca jelek sering jadi kambing hitam pas kena serangan batuk, flu, diare.

Berhubung saya tipe emak yang rada paranoid sama obat, kotak P3K saya isinya sedikit sekali. Selain obat mag untuk ayah dan paracetamol untuk sakit kepala bunda, inhaler, untuk anak-anak cuma ada obat cacing sama paracetamol sirup. Obat cacingnya rutin 3 bulan sekali, paracetamolnya malah jarang sekali digunakan.

Yasmin dan Nizam sama-sama pernah kena flu, tapi biasanya giliran. Paling nggak tega pas hidungnya mampet :(  diam-diam Bunda mengolesi sarung bantalnya dengan minyak kayu putih, jadi waktu tidur sedikit terhirup, biar hidungnya lega. Soalnya anak-anak risih kalau pakai inhaler.
Kalau sudah dingin, biasanya cepet banget kena batuk. Sebelum beneran kena, punggung dan dadanya segera diolesi vicks. Kalau dinginnya sudah terlalu, kaus kaki dan topi adalah senjata berikutnya. katanya suhu tubuh itu keluar masuk lewat kepala dan kaki, jadi kalau mau tetap hangat, keduanya harus ditutup.

Kenapa nggak ke dokter?
Karena dokter juga nanti ngasinya antibiotik. Flu itu karena virus, jadi nggak perlu antibiotik, kecuali sistem imunnya terganggu. Untuk meningkatkan daya tahan, anak-anak 'cuma' perlu makan baik, istirahat cukup, hidup bersih (cuci tangan, ganti baju, ganti sprei, nggak gantian gelas&sendok dengan teman, dll). Kalau suhu tubuh di atas 38 derajat celcius, baru deh keluarin paracetamol... yang jarang sekali terjadi karena biasanya setelah diberi minum cukup panasnya turun, biidznillah.

Terus, kenapa dong ada gambar sup ayam?
Iya, itu sup ayam, tapi bunda kurang suka ayam, jadi sayurnya lebih dominan. Sejak bertahun-tahun lalu (maklum, udah setengah tua), cara paling mudah ngusir flu itu dengan sup ayam, dimakan anget2. Setelah itu tidur... itu saja. Saya percaya dengan sistem tubuh untuk melawan flu dengan sendirinya. Setelah ada suami dan anak-anak, mereka juga 'dipaksa' makan sup ayam saat musim hujan berangin datang. Kalau anak-anak suka dengan serbuan sayurannya, suami saya senang dengan sensasi jahe-mericanya. Bikin anget.
Alhamdulillah, so far, it works for my family :)

2 komentar:

Fardelyn Hacky mengatakan...

bikin ngilerrrr lihat sup ayamnya, heheee

Bulan Nosarios mengatakan...

Ayo buat :) bagi dong resep supnya Thailand?;)

Posting Komentar