amazingsky.net 





Adzan subuh. Kadang tergoda untuk menilai suara yang memanggil-manggil itu. Ada yang masih diselimuti kantuk, ada yang begitu syahdu, seolah menembus langit, menceritakan rindunya pada Allah, Rabb pemilik jiwa. Terima kasih para pemanggil...

Ada rasa berat di hati ini, beberapa hari ke belakang. Bumi seolah gelap. Keributan di mana-mana. Dari darah yang tumpah hingga kata yang kotor terlempar dan berserak. Sedih. Karena sebagian besar adalah orang-orang yang bersujud ketika adzan telah memanggil. Ada yang salah. Mungkin karena kita tergesa-gesa, ada satu langkah yang kita lupa. Sungguh, keterburu-buruan itu menyesatkan.

Kudengarkan lagi adzan subuh ini. Suaranya benar-benar seperti menembus langit. Adakah ia menembus setiap hati?

Aku bersedih karena manusia. Aku bertanya-tanya, mengapa kita begitu mudah membenci, menuduh, tersinggung, membalas dengan keji, melontarkan semua yang di kepala, meludahkan semua apa yang belum terpikir, dan tak pernah melihat dengan selain mata...

Sebentar lagi adzan itu berhenti. Aku melihat langit di luar jendela.
Ah... alih-alih menatap langit yang terbentang, aku selama ini bersedih karena melihat langit-langit yang suram.

Mari membuka jendela kita.





0 komentar:

Posting Komentar